Selasa, 30 Oktober 2007

Coretan

uliKONSEP DASAR TEORI - TEORI KOGNITIF
DALAM PEMBELAJARAN

Pikiran manusia adalah sebuah pembuat pengertian. Dari mikro second awal yang anda lihat, dengar, rasa atau merasakan sesuatu anda akan memulai suatu proses menentukan apakah ini, bagaimana ia menghubungkan apa yang anda tahu, apakah penting untuk dijaga atau seharusnya dibuang. Semua proses ini terjadi secara sadar maupun tak sadar. Bab ini akan menggambarkan bagaimana informasi diterima dan diproses dalam pikiran, bagaimana daya ingat dan melupakan kerja dan bagaimana guru dapat membantu siswa mengerti dan mengingat kekritisan informasi, keterampilan dan saran.

1. Apakah Model Pengolahan Informasi ?

Informasi secara terus menerus memasuki pikiran dan perasaan kita. Hampir sebahagian besar dari informasi ini dibuang dengan segera dan kebanyakan kita tidak pernah menyadarinya. Beberapa tersimpan diingatan kita untuk waktu yang singkat dan kemudian dilupakan. Sebagai contoh, kita mengingat nomor kursi pada tiket baseball sampai kita menemukan kursi, tetapi pada waktu lain kita akan melupakannya. Bagaimana pun beberapa informasi tersimpan dalam waktu yang panjang. Apakah proses dari penyerapan informasi dan bagaimana guru mengambil keuntungan pada proses ini untuk membantu siswa menyimpan informasi kritis dan keterampilan-keterampilan? Penelitian pada ingatan manusia (lihat sebagai contoh Atkinson and Shiffrin, 1968; Bransfrod et. al., 1986a; Case, 1985; Siegler, 1985) akan membantu teori belajar dalam menggambarkan proses dari informasi yang diingat atau dilupakan.
Prosesnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

























Ransangan dari luar Inisial Pengolahan Latihan dan Mengingat
Pengkodean Kembali




Pengulangan




Lupa

Bagan Rangkaian Pengolahan Informasi

1.1. Sensory Register (Daftar yang Berhubungan dengan Panca Indra)

Merupakan komponen dari sistem ingatan dimana informasi diterima pertama kali dan bertahan untuk waktu yang sangat singkat. Sensory register menerima informasi dalam jumlah yang besar dari panca indra (penglihatan, pendengaran, sentuhan, bau, rasa) dan tersimpan dalam waktu yang singkat, tidak lebih dari beberapa detik. Jika tidak terjadi penyimpanan informasi pada bagian ini maka informasi akan hilang dengan cepat.
Adanya sensory register mempunyai 2 implikasi penting yang berhubungan dengan pendidikan. Pertama, orang harus memberi perhatian kepada informasi jika mereka menyimpan informasi tersebut. Kedua, informasi memerlukan waktu untuk membawanya dalam ingatan kepada kesadaran.

Persepsi : Segera setelah rangsangan diterima oleh panca indra, pikiran dengan segera bekerja. Oleh karena itu bayang-bayang panca indra yang kita sadari tidak tepat sama seperti yang kita lihat, dengar atau rasakan. Tanggapan dari rangsangan tidak terus terang sebagaimana penyambutan hangat dari rangsangan, ini dipengaruhi oleh keadaan mental kita, pengalaman yang lalu, pengetahuan, motivasi-motivasi dan faktor lainnya.

Psikologi Gestalt : Pertanyaan tentang perasaan, tanggapan daya memahami dan ingatan dipakai lebih awal di Yunani dan Romawi, tetapi pada masa modern sebuah penelitian ilmiah tentang bagaimana kita menerima dan memproses informasi dari lingkungan secara luas dimulai dengan pergerakan psikologi Gestalt di Jerman. Ahli psikoligi Gestalt seperti Max Wertheimer, Kurt Koffka, dan Wolfgang Kohler, memberi kesan bahwa kita menerima (melihat) sesuatu secara keseluruhan kemudian bagian-bagiannya.

Perhatian Tambahan. Bagaimana bisa pengajar memusatkan perhatian murid terhadap pelajaran khususnya pada aspek-aspek yang lebih penting untuk diajarkan. Ada beberapa cara untuk menambah perhatian murid, kesemuanya secara umum bagaimana “membangun ketertarikan (minat) murid”. Salah satunya adalah menggunakan isyarat yang menunjukkan “ini penting”. Beberapa guru menaikkan atau menurunkan suara mereka sebagai isyarat tentang pengaruh yang kuat dari informasi kritis. Yang lainnya menggunakan gerak isyarat (sikap langkah), pengulangan atau posisi untuk mengkomunikasikan pesan yang sama. Penerbit buku teks menggunakan warna yang berbeda atau berbagai bentuk untuk menunjukkan bagian-bagian penting.

Cara lain untuk menambah perhatian adalah dengan meningkatkan kandungan secara emosional dari materi. Olson dan Pau (1966) menemukan bahwa menggunakan beberapa kata-kata yang bersifat emosional membantu siswa mengingat kembali informasi daripada menggunakan sinonim murni.
Perhatian juga dapat menarik dengan luar biasa, tidak tetap atau dengan rangsangan yang menakjubkan. Sebagai contoh, guru ilmu pengetahuan sering memperkenalkan pelajaran dengan sebuah demonstrasi atau cara yang memiliki daya tarik untuk mengikut sertakan keingintahuan murid (lihat Berlyne, 1965).
Akhirnya, perhatian dapat bertambah dengan memberitahukan murid bahwa informasi penting bagi mereka. Sebagai contoh, guru dapat memastikan perhatian dengan memberitahu murid, “ini akan menjadi bahan test besok !”

1.2. Short Term Memory (Ingatan Jangka Pendek)

Informasi yang diterima seseorang dan perhatian yang dibutuhkan untuk memindahkan ke komponen kedua dari sistem ingatan adalah short time memory (Glanzer, 1982). Short time memory adalah sistem penyimpanan yang dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang terbatas untuk beberapa detik. Ini adalah bagian dari ingatan dimana informasi yang sekarang menjadi sebuah pikiran tersimpan. Pikiran kita secara sadar pada beberapa kejadian akan bertahan dalam ingatan jangka pendek kita. Ketika kita berhenti memikirkan sesuatu, informasi akan dibuang dari ingatan kita.
Informasi boleh masuk ke ingatan jangka pendek dari sensory register atau dari komponen dasar ketiga dari sistem ingatan, long term memory (ingatan jangka panjang). Sering kali antara keduanya terjadi pada waktu yang sama. Ketika kita melihat Robin, segala sesuatu yang berhubungan dengan panca indra kita akan memindahkan bayangan/gambaran tentang Robin ke ingatan jangka pendek. Sementara itu kita mungkin (secara tidak sadar) mencari informasi tentang burung pada ingatan jangka pendek, jadi kita dapat mengidentifikasikan secara khusus sesuatu sebagai Robin.
Salah satu jalan untuk menyimpan informasi pada ingatan jangka pendek adalah berpikir tentang informasi tersebut atau menyebutkannya berulang-ulang. Anda mungkin mengingat sebuah nomor telepon untuk jangka pendek dengan cara ini. Proses dalam mempertahankan sebuah bagian dalam ingatan jangka pendek dengan cara pengulangan disebut latihan atau ulangan. Latihan ini penting dalam pembelajaran karena bagian yang lama tertinggal dalam ingatan jangka pendek, pada waktu yang banyak akan dipindahkan ke ingatan jangka panjang. Tanpa latihan, bagian-bagian itu mungkin tidak tertahan lebih dari 30 detik dalam ingatan jangka pendek. Karena ingatan jangka pendek memiliki kapasitas yang terbatas, informasi dapat hilang dengan terpaksa oleh informasi lainnya. Anda mungkin memiliki pengalaman melihat nomor telepon, menyela dengan singkat, dan menemukan diri anda melupakan nomor tersebut.
Guru harus menyediakan waktu untuk melakukan latihan selama pelajaran di kelas. Mengajarkan banyak informasi dengan cepat mungkin tidak efektif kecuali jika murid secara mental diberi waktu untuk melatih informasi yang baru. Informasi yang belakangan akan mudah keluar dari ingatan-ingatan jangka pendek mereka. Ketika guru menghentikan pelajaran untuk melatih siswa jika mereka mempunyai beberapa pertanyaan, mereka juga biasanya memberi murid sedikit waktu untuk memikirkannya lagi dan melatih mental mereka tentang apa yang mereka pelajari. Ini akan membantu siswa mengolah informasi dalam ingatan jangka pendek dan dengan cara demikian akan terbentuk informasi dalam ingatan jangka panjang.

Kapasitas Ingatan Jangka Pendek. Ingatan jangka pendek diyakini memiliki sedikitnya lima sampai sembilan informasi. Karenanya kita dapat memikirkan hanya lima sampai sembilan sesuatu yang berbeda pada suatu waktu. Ingatan jangka pendek dapat dipikirkan sebagai leher botol yang menyambung informasi dari lingkungan ke ingatan jangka panjang. Keterbatasan kapasitas dari ingatan jangka pendek adalah salah satu aspek dalam pengolahan informasi yang memiliki implikasi penting untuk model dan petunjuk latihan. Sebagai contoh, keterbatasan kapasitas dapat diartikan bahwa anda tidak dapat menghadirkan murid dengan banyak ide kecuali jika ide itu diatur dan dihubungkan dengan baik terhadap informasi yang sudah ada pada ingatan jangka pendek mereka.

Perbedaan-perbedaan Individual dalam Ingatan Jangka Pendek. Setiap individu berbeda, tentu saja kapasitas dari ingatan jangka pendek disempurnakan dengan memberi tugas pembelajaran. Satu faktor utama yang dapat menambah kapasitas adalah latar belakang pengetahuan; banyak orang yang mengetahui tentang sesuatu, lebih baik jika dapat mengatur dan menyerap informasi baru (Chi and Ceci, 1987; Eagle et. al., 1990); (Kuhara-Kojiwa dan Hartono, 1991). Bagaimana pun, pengetahuan bukanlah satu-satunya faktor. Individu juga berbeda dalam kemampuan mengorganisir informasi dan dapat berpikir secara sadar menggunakan strategi untuk menghasilkan penggunaan yang lebih efisien dalam kapasitas ingatan jangka pendek (Peverly, 1991; Levin dan Levin, 1990; Pressley dan Harris, 1990).

1.3. Long Term Memory (Ingatan Jangka Panjang)

Ingatan jangka panjang adalah bagian dari sistem ingatan kita dimana informasi disimpan dalam periode waktu yang lama. Ingatan jangka panjang mempunyai kapasitas yang besar, menyimpan informasi yang sangat lama. Kenyataannya, banyak teori yang meyakini bahwa kita tidak pernah melupakan informasi dalam ingatan jangka panjang; lebih, kita hanya kehilangan kemampuan untuk menemukan informasi dalam ingatan kita.
Hanya informasi yang dapat tersimpan dalam waktu lama dalam ingatan jangka panjang, jadi kapasitas dalam ingatan jangka panjang yang kelihatannya menjadi sangat besar. Kita tidak hidup cukup lama untuk memenuhi ingatan jangka panjang kita


Ciri-ciri Sensory Register Short Term Store Long Term Store
1. Masuknya
Informasi
2. Pemeliharaan
Informasi
3. Bentuk Informasi





4. Kapasitas
5. Kehilangan
Informasi


6. Lama Pencarian
7. Pencarian Kembali
Informasi - Perlu perhatian
penuh
- Tidak
memungkinkan
- Salinan sesuai
dengan input




- Besar
- Kurang



- ¼ - 2 detik
- Membaca
dengan teliti
- Membutuhkan
perhatian
- Latihan perhatian
lanjutan
- Fonemis, mungkin
visual, mungkin
semantic



- Kecil
- Terjadi pemindahan
- kemungkinan
kurang

- sampai 30 detik
- Secara otomatis
- Bagian-bagian
dalam kesadaran
- Sementara/isyarat - Latihan, ulangan

- Pengulangan,
pengaturan
- Secara luas
semantic beberapa
berhubungan
dengan
pendengaran dan
visual
- Tidak terbatas
- Mungkin tak ada
yang hilang
- Kehilangan karena
gangguan
- Menit ke tahun
- Mengingat kembali
isyarat
- Melalui proses
pencarian


Tabel : Perbedaan Antara Ketiga Tingkatan Ingatan
Sumber : Craik anad Lockhart, 1972, PP 671 – 684


Teori membagi ingatan jangka panjang ke dalam 3 bagian, yaitu : Ingatan Episodik, Ingatan Semantik dan Ingatan Prosedural (Tulving, 1972 – 1985)
.
1. Ingatan Episodik
Merupakan bagian dari ingatan jangka panjang yang menyimpan gambaran (kesan) dari pengalaman-pengalaman seseorang, diatur oleh kapan dan dimana pengalaman-pengalaman itu terjadi. Sebagai contoh, jawab pertanyaan ini : Pada sebuah rumah dimana anda tinggal sebagai anak, ketika kamu memasuki kamar tidurmu, apakah kepalamu berada disebelah kanan, kiri, jauh dari, atau tepat ditengah tempat tidur ? Jika anda sama dengan kebanyakan orang, anda menjawab pertanyaan ini dengan membayangkan tentang kamar tidur dan melihat posisi kepala pada tempat tidur. Sekarang bandingkan dengan pertanyaan : Apa yang anda lakukan pada malam pesta dansa dan tari kakak kelas anda ? Kebanyakan orang menjawab pertanyaan ini dengan membayangkan diri mereka pada malam itu dan menggambarkan kejadian tersebut. Akhirnya, mengharuskan anda untuk mengingat kembali nama-nama teman kelas anda.
Kegiatan Episodik seringkali sulit untuk didapatkan kembali, karena banyak kejadian dalam kehidupan kita yang terjadi berulang kali, jadi kejadian yang belakangan bercampur dengan ingatan yang lebih dahulu, kecuali sesuatu yang terjadi selama episode ini adalah sesuatu yang mengesankan

2. Ingatan Semantik
Ingatan semantik mengandung fakta-fakta (kenyataan) dan informasi umum yang kita ketahui; konsep, prinsip atau peranan dan bagaimana menggunakan; dan keterampilan kita menyelesaikan masalah dan strategi-strategi pembelajaran. Banyak hal yang diajarkan dalam pelajaran di kelas tersimpan pada ingatan semantik . Ingatan semantik dapat diatur dengan banyak cara yang berbeda (Sylvester, 1985). Dapat diorganisasikan ke dalam jaringan yang menghubungkan ide-ide atau pertalian yang disebut schemata (tunggal : skema)
(Johnson – Laird et. al., 1984, Anderson, Chang, 1986). Istilah ini diperkenalkan oleh Piaget untuk menggambarkan sebuah penggunaan kerangka pengetahuan individu untuk mengorganisasikan pandangan-pandangan dan pengalaman-pengalamannya. Sama halnya dengan teori-teori pengolahan kognitif yang menggunakan istilah “skema” dan “skemata” untuk menggambarkan jaringan konsep-konsep individu dalam ingatan mereka yang memungkinkan mereka untuk memahami dan menggabungkannya dalam informasi baru. Sebuah skema sama halnya dengan sebuah garis besar, dengan konsep-konsep yang berbeda atau pengelompokkan ide-ide yang mempunyai kategori yang luas. Berbagai macam aspek dari skema dapat dihubungkan dengan rangkaian masalah atau pertalian hubungan. Sebagai contoh, skema sederhana tentang kata “sapi betina” yang dapat dihubungkan dengan konsep (pengertian) lain ingatan. Masalah pada ingatan jangka panjang bukan pada hilangnya informasi tetapi hilangnya jalan masuk dari informasi.
Implikasi nyata dari teori skema bahwa informasi baru yang dikembangkan dalam skema akan lebih mudah tersimpan daripada informasi yang disusun ke dalam skema


3. Ingatan Prosedural
Informasi pada ingatan prosedural tersimpan sebagai sebuah pasangan rangsangan-tanggapan (Oakley, 1981). Ingatan prosedural adalah kemampuan untuk mengingat kembali bagaimana situasi itu terjadi, khususnya tugas fisik. Sebagai contoh, jika Anda naik sepeda untuk waktu yang lama, setelah Anda memperoleh kesempatan, rangsangan akan mulai menimbulkan tanggapan. Ketika sepeda Anda condong ke kiri (sebuah rangsangan), Anda “dengan sendirinya” mengalihkan berat badan Anda ke knan untuk menjaga keseimbangan (sebuah tanggapan).

4. Tingkat Pengolahan dan Model-model Pengolahan Informasi
Model pengolahan informasi Alkinson-Shiffrin (1968) bukanlah satu-satunya yang diterima oleh ahli-ahli psikologi kognitif. Satu lagi model yang diterima luas yang dikenal dengan teori tingkat-tingkat pengolahan (Craik dan Lockhart, 1972; Craik, 1979), yang menyatakan bahwa rangsangan seseorang memiliki tingkatan yang berbeda dalam pengolahan mental dan hanya informasi pokok yang tersimpan dapat diolah secara teliti. Sebagai contoh, Anda mungkin mengenal pohon tetapi memberi sedikit perhatian terhadapnya. Ini adalah level terendah dalam pengolahan, dan Anda mungkin mengingat tentang pohon. Kedua, Anda mungkin memberi nama pada sebuah pohon, misalnya “tree” atau “oak”. Sejak penamaan, sebuah pohon menjadi sesuatu yang mudah diingat. Level tertinggi dalam pengolahan adalah memberikan pengertian tentang pohon. Sebagai contoh, Anda mengingat tentang memanjat pohon, mengomentari terhadap bentuk pohon yang luar biasa, atu takjub ketika pohon terjatuh mengenai rumah Anda akibat kilat yang menyambar. Menurut teori level pengolahan, perhatian yang lebih terhadap rangsangan, proses pengolahan dapat dilakukan dengan sebuah stimulus, dan lebih memudahkan Anda untuk mengingatnya.

Teori kode Ganda. Sebuah konsep yang dihubungkan kepada tingkatan dari pengolahan adalah teori kode ganda Paivio's (1971; Clark dan Paivio, 1991) yang mengadakan hipotesis bahwa informasi yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang terdiri atas 2 bentuk : visual dan verbal (berturut-turut sesuai dengan ingatan episodik dan ingatan semantik). Teori ini meramalkan bahwa informasi yang ditunjukkan secara visual dan verbal adalah lebih dapat diingat kembali daripada informasi yang digambarkan hanya satu cara. Sebagai contoh, Anda mengingat wajah seseorang dengan baik. Jika Anda juga tahu namanya dan sebuah nama lebih baik jika Anda menghubungkannya dengan sebuah wajah (Mayer dan Anderson, 1991).

Pengolahan Pemindahan Informasi yang Tepat. Teori tingkat pengolahan telah dimodifikasi dan diperluas oleh Bransford (1979; Bransford et. al., 1982) dan perkumpulannya. Mereka menuliskan bahwa ingatan tidak tergantung pada kedalaman pengolahan saja, tetapi juga pada cara dimana informasi diajarkan dan kemudian dicobakan. Godden dan Boddeley (1975) telah mempelajari daftar kata-kata di bawah air dan daftar yang lainnya pada tanah. Ketika mencobanya di bawah air mereka mengingat lebih banyak kata-kata yang mereka pelajari di bawah air, namun pada tanah adalah kebalikan dari kasus ini. Demonstrasi-demonstrasi lainnya pada tingkatan dimana pembelajaran dibatasi untuk konteks menurut Bransford (1979) dalam mengemukakan sebuah teori pengolahan pemindahan yang tepat, diperoleh bahwa kekuatan dan daya tahan dari ingatan tidak hanya bergantung pada kedalaman pengolahan, tetapi juga adanya kesaman keadaan dari materi yang dipelajari. Ini membantu menjelaskan pula sebabnya banyak siswa yang dapat mengingat dan menggunakan aturan tata bahasa dan pemberian tanda baca pada test pilihan ganda atau test isian tetapi tidak dapat mengingat dan menggunakan kemampuan yang sama pada tulisan mereka.

Pengolahan Distribusi Sejajar. Metode pembelajaran Atkinson – shiffrin (1968) pada bagian ini dipengaruhi oleh banyaknya penelitian-penelitian modern yang menyederhanakan penyusunan sebuah rangkaian informasi yang diperoleh. Lewandowsky dan Murdock (1989) menggambarkan sebuah model pengolahan distribusi sejajar berdasarkan pada proses pengolahan informasi secara serempak dengan bagian-bagian yang berbeda dalam operasi sistem ingatan pada informasi yang sama dan waktu yang sama. Sebagai contoh, ketika membaca paragraf ini Anda tidak melihat huruf sendiri-sendiri, membentuk huruf ke dalam kata dan pengertian, dan kemudian bekerja dalam ingatan jangka pendek untuk mencatatnya ke dalam ingtan jangka panjang. Malahan, Anda dengan segera dapat menggunakan informasi dalam ingatan jangka panjang untuk mengartikan kata dan pengertian







2. Apa yang Menyebabkan Orang Mengingat dan Melupakan

Penelitian-penelitian menggambarkan beberapa fenomena dan tingkah yang menghambat atau memudahkan kemampuan manusia untuk mengingat informasi. Penelitian baru para ahli saraf terhadap otak juga memberi sumbangan dalam menanamkan pemahaman sebagai kunci proses mengingat dan melupakan.

2.1. Melupakan dan Mengingat

Sebuah pembicaraan tentang ingatan hampir tidak lengkap tanpa menyatakan lawan dan rekan tetap : melupakan. Kenapa kita mengingat sesuatu dan melupakan yang lainnya ? Kenapa kita kadang-kadang mengingat sesuatu yang sepele yang terjadi beberapa tahun lalu tetapi tidak terhadap sesuatu yang penting yang terjadi kemarin ? Kebanyakan melupakan terjadi karena informasi dalam ingatan jangka pendek tidak pernah dipindahkan ke ingatan jangka panjang. Bagaimanapun, ini juga dapat terjadi karena kita kehilangan kemampuan untuk mengingat kembali informasi dalam ingatan jangka panjang.

Gangguan. Satu alasan utama orang melupakan adalah adanya gangguan (Postman dan Underwood, 1973). Gangguan terjadi ketika informasi tercampur dengan atau terdorong oleh informasi lainnya. Satu bentuk gangguan adalah ketika orang terhalangi dari mengulang mempelajari informasi baru. Sebagai contoh, Peterson dan Peterson (1959) memberi subjek sebuah tugas sederhana, menghapal tiga huruf (misal : FQB). Subjek dengan segera diminta untuk menghitung mundur dengan 3 dari tiga satuan angka (misal : 287, 284, 281) selama 18 detik. Pada akhir waktu subjek diminta untuk mengingat kembali huruf-huruf. Mereka lebih melupakan angka-angka tersebut daripada subjek yang mempelajari huruf-huruf. Alasan untuk hal ini bahwa subjek yang diminta untuk menghitung mundur kehilangan kesempatan mengulang huruf-huruf untuk menyusun dalam ingatan jangka pendek. Guru harus mempergunakan keterbatasan kapasitas dari ingatan jangka pendek dengan menyediakan waktu bagi siswa untuk menyerap dan melatih informasi baru sebelum memberi mereka tambahan pelajaran.

Hambatan dan Ketersediaan. Bentuk gangguan lainnya adalah hambatan pembelajaran yang sebelumnya. Ini terjadi ketika informasi yang telah dipelajari sebelumnya hilang karena bercampur dengan informasi yang baru dan adanya kesamaan informasi. Sebagai contoh, siswa mungkin tidak bermasalah dengan mengenal huruf b sampai mereka diajrkan huruf d karena huruf ini hamper sama dan murid sering kali dibuat bingung. Mempelajari huruf d menjadi terganggu dengan pelajaran mengenai huruf b yang sebelumnya.
Hambatan proactive terjadi ketika suatu bagian informasi yang diketahui terganggu dengan informasi yang belakangan. Sebuah masalah klasik adalah orang Amerika yang mengetahui mengemudi pada sisi kiri jalan di Inggris. Mungkin lebih memudahkan bagi non pengemudi Amerika mempelajari bagaimana mengemudi di Inggris daripada orang Amerika yang berpengalaman, karena yang terakhir akan sepenuhnya mempelajari mengemudi di sisi kanan.
Ini menjadi catatan bahwa mengetahui sesuatu dapat membantu seseorang untuk mempelajari informasi yang sama. Sebagai contoh, mengetahui bahasa Spanyol lebih dahulu dapat membantu murid yang berbahasa Inggris mempelajari bahasa Italia. Kasus seperti ini dikenal sebagai pengaruh pembelajaran sebelumnya. Pada sisi lainnya, mengetahui kedua bahasa dapat dibantu dengan bahasa yang sebelumnya sudah menetap. Ini sering kali terjadi pada banyak kasus, sebagai contoh : murid yang dapat berbahasa Inggris sedang belajar di Latin dapat membantu lebih mampu memahami bahasa asli mereka. Ini adalah pengaruh pembelajaran sesudahnya.
Dari semua alasan dalam melupakan informasi, hambatan rectroactive adalah yang paling utama. Fenomena ini menjelaskan, sebagi contoh : apa sebab kita menghadapi masalah dalam mengingat kejadian yang terjadi berulang kali.

Pengaruh Ingatan
Negatif (hambatan) Positif (Ketersediaan)
- Pengetahuan terakhir
mempengaruhi pengetahuan
yang lebih awal



- Pengetahuan yang lebih
awal mempengaruhi
pengetahuan yang
belakangan
Hambatan pembelajaran sebelumnya (contoh : pelajaran huruf “d” terganggu oleh pembelajaran huruf “b”)

Hambatan pembelajaran sesudahnya (contoh : belajar mengemudi di U.S. terganggu oleh belajar mengemudi di U.K.) Keberadan pembelajaran sebelumnya (contoh : mengajar matematika dibantu dengan mempelajari kemampuan-kemampuan matematika
Keberadaan pembelajaran sesudahnya (contoh : belajar bahasa Spanyol dibantu dengan belajar bahasa Italia sesudahnya)

Efek Utama dan Efek yang Baru Timbul. Satu penemuan dalam psikologi pendidikan adalah ketika orang diberi daftar kata-kata untuk dipelajari dan kemudian mencobanya dengan segera setelahnya, mereka cenderung mempelajari bagian-bagian awal dan bagian akhir dengan lebih baik daripada bagian yang berada di tengah dari daftar (Stigler, 1978). Kecenderungan untuk mempelajari sesuatu yang dihadirkan lebih awal disebut efek utama; kecenderungan untuk mempelajari sesuatu yang akhir disebut efek yang baru timbul.
Pengaruh efek utama dan efek yang baru timbul seharusnya dipertimbangkan oleh guru. Mereka menyatakan secara tidak langsung bahwa informasi yang diajarkan pada awal atau akhir waktu lebih mudah tersimpan daripada informasi lainnya. Mengambil keuntungan dari hal ini, pengajar seharusnya mengorganisasikan pelajaran mereka untuk mendapatkan nilai lebih dari konsep-konsep baru dalam pelajaran, kemudian meringkas pada akhirnya. Banyak guru yang mengabsen, mengumpulkan uang sarapan, memeriksa pekerjaan rumah dan melakukan aktivitas non insstruksional lainnya pada awal waktu. Bagaimanapun, ini mungkin sebuah ide yang lebih bagus untuk membelakangkan aktivitas-aktivitas ini, untuk memulai pelajaran dengan konsep-konsep utama dan memberlakukan waktu akhir dengan tugas-tugas administrasi yang diperlukan.

2.2. Apakah Praktek Menyempurnakan ?

Praktek penting pada beberapa tingkat pembelajaran. Sebagai catatan awal pada bab ini, informasi diterima pada ingatan jangka pendek seharusnya diulangi jika menginginkan informasi tersimpan untuk waktu yang lebih beberapa detik. Informasi dalam ingatan jangka pendek seharusnya dipraktekkan sampai informasi menetap dalam ingatan jangka panjang.

Praktek Mengumpulkan dan Membagi. Sangat baik untuk memperaktekkan (melatih) informasi baru secara intensif hingga semua informasi dipelajari sepenuhnya (praktek mengumpulkan) atau memperaktekkan sedikit demi sedikit tiap harinya selama waktu tertentu (praktek membagi). Praktek pengumpulan disediakan untuk pembelajaran pengenalan lebih jauh, tetapi pada kebanyakan jenis pembelajaran, praktek penyebaran lebih baik dalam penyimpanan informasi. Ini terutama diperbolehkan dalam pembelajaran yang sesungguhnya (Dampster, 1989); mempelajari dengan tergesa-gesa informasi yang sesungguhnya pada malam sebelum tes memungkinkan Anda dapat melalui tes tetapi informasi mungkin tidak terintegrasi ke dalam ingatan jangka panjang. Penyimpanan jangka panjang dalam berbagai jenis informasi dan kemampuan-kemampuan dapat ditingkatkan dengan praktek (latihan). Ini adalah tujuan utama dari pekerjaan rumah : menyediakan latihan dalam mempelajari keterampilan-keterampilan secara luas untuk meningkatkan kesempatan sehingga kemampuan-kemampuan itu dapat tersimpan (terpelihara).

Pembelajaran Bagian dan Keseluruhan. Sangat sulit bagi kebanyakan orang untuk mempelajari sebuah daftar panjang secara keselurahan dalam suatu waktu. Selebihnya, sangat mudah untuk memerinci daftar ke dalam yang terkecil. Ini dikenal dengan belajar sebagian. Keefektifannya menjelaskan kenapa guru mengajarkan perkalian, sebagai contoh : awalnya siswa memiliki 2 tabel, kemudian 3 dan seterusnya. Strategi ini mengurangi hambatan retroactive, seperti mempelajari lebih awal sebagian daftar sebelum memperkenalkan sebagian dari daftar berikutnya.

Keotomatisan. Tidak semuanya membutuhkan perhatian secara sadar. Sebagai contoh : otak Anda memonitor pernapasan dan detak jantung tanpa perhatian Anda. Tugas-tugas yang dibutuhkan pada pemikiran tingkat tinggi dapat juga dilakukan tanpa banyak perhatian jika mereka dipelajari dengan sepenuhnya. Berpikir kembali ke sekolah dasar ketika Anda belajar menulis. Awalnya, Anda secara sadar membuat keputusan tentang bentuk setiap huruf. Guru Anda memberitahu untuk melihat kemiringan huruf-huruf dan kerapihannya. Sebelum lebih jauh, bagaimanapun Anda menambah pengalaman dan mencurahkan banyak perhatian untuk seni dalam menulis. Proses dimana tugas-tugas yang sedikit perhatian seperti mereka menjadi lebih baik dalam pembelajaran dikenal dengan keotomatisan. Oleh Shiffrin dan Schneider (1979), keotomatisan penting karena kita menginginkan kemampuan-kemampuan yang kita ajarkan kepada murid menjadi sifat dasar kedua untuk membebaskan ingatan-ingatan jangka pendek mereka dalam tugas-tugas yang kompleks.

Pembelajaran Lebih. Sebagai catatan awal, salah satu indikator paling utama dalam penyimpanan informasi jangka panjang atau keterampilan-keterampilan adalah bagaimana mereka belajar dengan baik pada tempat awal. Jika murid hanya melatih cukup lama untuk mempelajari sesuatu dan tidak melakukannya, mereka mungkin dapat melupakan banyak hal dari apa yang mereka pelajari. Bagaimanapun, jika mereka melanjutkan untuk mempraktekkan melebihi dari apa yang dapat mereka ingat dari pertanyaan, maka ingatan akan meningkat. Strategi ini dikenal dengan pembelajaran lebih.
Pembelajaran lebih mempunyai sedikit penggunaan-penggunaan penting dalam petunjuk latihan. Ini berguna untuk melatih informasi yang dapat diingat dengan teliti untuk waktu yang lama tetapi mempunyai sedikit arti. Contoh utama, dalam tugas yang cocok dalam pembelajaran lebih adalah penghapalan perkalian, dimana siswa seharusnya dapat mengingat secara otomatis tanpa kesalahan.

Pelaksanaan. Setiap orang mengetahui bahwa kita belajar dengan melakukan. Dalam mempelajari bagaimana melakukan tugas-tugas yang beraneka ragam, individu belajar lebih baik jika mereka meminta untuk membuat tugas daripada mereka membaca petunjuk sederhana atu menonton guru menyelesaikan tugas (Cohen, 1989).

3. Bagaimana Strategi Mengingat di Ajarkan ?

Banyak hal-hal dipelajari murid di sekolah pada kenyataannya harus diingat. Bentuk dari kerangkanya tergantung pada konsep yang lebih kompleks. Fakta nyata harus dipelajari secara efektif dan efisien sebagai hal yang mungkin meninggalkan waktu dan energi mental untuk pelajari yang berarti, seperti menyelesaikan masalah, konseptual dan aktivitas-aktivitas kreatif. Jika murid dapat mengingat hal-hal yang rutin dengan lebih efisien, mereka dapat membebaskan pikiran mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada tugas yang melibatkan pemahaman dan pemikiran. Bahkan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran dan pemahaman mensyaratkan bahwa Anda mengingat fakta dengan tujuan untuk memberi alasan pada mereka dan memahamkan mereka (Higbee, 1978, P.150).
Pelajar seringkali mempelajari hal-hal sebagai fakta sebelum mereka memahaminya sebagai konsep-konsep atau kemampuan-kemampuan. Sebagai contoh, pelajar mungkin mempelajari rumus untuk volume selinder sebagi sebuah fakta sebelum mereka memahami mengapa rumus seperti itu.

3.1. Pembelajaran Verbal

Banyak penelitian-penelitian psikologi yang menguji pembelajaran verbal atau bagaimana murid mempelajari materi pelajaran secara verbal di laboratorium. Sebagai contoh, murid diminta untuk mempelajari kata-kata atau suku kata. Ada 3 jenis latihan pembelajaran verbal yang dilihat di dalam kelas yang telah diidentifikasi dan diteliti secara luas; latihan hubungan berpasangan, latihan pembelajaran berseri/bersambung dan latihan pembelajaran mengingat secara bebas.
1. Latihan pembelajaran hubungan berpasangan mencakup pembelajaran dalam menanggapi satu anggota dalam sebuah hubungan ketika diberi pada anggota lain. Biasanya adanya daftar-daftar akan mudah diingat. Percobaan-percoban khas pada latihan ini berubah-ubah. Contoh yang berhubungan dengan pendidikan dalam latihan hubungan berpasangan memasukkan pembelajaran tentang negara-negara bagian, nama dan tanggal terjadinya perang sipil, tabel penambahan dan perkalian, berat atom suatu unsure dan ejaan kata.
2. Pembelajaran berseri mancakup pembelajaran daftar-daftar istilah pada khususnya. Menghafal catatan dari anggota musik, janji kesetiaan dan latihan belajar sajak dan lagu-lagu secara berseri. Latihan belajar berseri jarang terjadi dalam pembelajaran di kelas dibandingkan dengan latihan hubungan berpasangan.
3. Latihan pembelajaran mengingat dengan bebas mencakup latihan mengingat daftar tetapi tidak ada perintah spesial. Mengingat kembali nama-nama dari 50 negara bagian, tipe-tipe penguatan, macam-macam baris puisi dan sistem-sistem organ pada tubuh adalah contoh-contoh latihan mengingat secara bebas


3.2. Pembelajaran Hubungan Berpasangan

Dalam pembelajaran hubungan berpasangan murid harus menghubungkan sebuah tanggapan dengan rangsangan. Sebuah contoh, murid diberi gambar sebuah tulang (rangsangan) dan mereka harus menanggapinya sebagai “tulang kering” atau dengan memberi symbol “Au”. Satu aspek penting dalam pembelajaran hubungan-hubungan berpasangan adalah tingkat kebiasan (keakraban) siswa terhadap rangsangan dan tanggapan. Sebagai contoh, lebih mudah mempelajari hubungan kata-kata asing dengan kata-kata English, such as dog-chien (French) or dog-perro (Spanish) daripada belajar menghubungkan dua bahasa asing, such as chien perro.

Perumpamaan. Banyak teknik-teknik mengingat yang sangat kuat didasarkan pada pembentukan kesan-kesan mental untuk membantu mengingat adanya keterikatan. Perumpaman secara mental menjadi sangat efektif untuk memberi bantuan dalam mengingat. Sebagai contoh, Anderson dan Hidde (1971) meminta siswa untuk mempelajari daftar kalimat dalam semua bentuk “(pekerjaan-kata benda) (mengerjakan-sebuah tindakan)”, misalnya : “The doctor opened the closet”. Sebagian murid akan memberitahukan suku kalimat dengan mudah menurut bentuk kesan-kesan mental mereka. Dan sebahagian yang lainnya menceritakan kalimat tersebut dengan mudah menurut pernyataan mereka.
Satu metode kuno untuk mempertinggi daya ingat dengan menggunakan perumpamaan adalah menciptakan cerita-cerita yang dirangkaikan dengan infomasi (Egan, 1989). Sebagai contoh, dongeng Yunani tentang bintang-bintang yang telah lama digunakan untuk membantu mengingat perbintangan.

Pemilihan Rangsangan dan Pengkodean. Pemilihan rangsangan adalah proses dimana murid dalam pembelajaran hubungan berpasangan memilih aspek-aspek khusus dari rangsangan untuk diperhatikan. Sebagai contoh, murid lebih memberikan perhatian pada huruf-huruf pertama pada kata atau sesuai keinginan mereka pada daftar. Pemilihan rangsangan dapat ditunjukkan pada burung merpati, mereka kan berpikir tentang puncak ketika menggambarkan segitiga biru dan tidak ada puncak ketika mereka melihat lingkaran merah. Beberapa burung merpati difokuskan pada warna dan puncak. Fokus yang lainnya pada bentuk dan puncak tanggapan pada segitiga. Bagaimanapun, pusat perhatian diantara hubungan-hubungan pada segitiga biru.

Pengkodean Rangsangan. Pengkodean rangsangan dihubungkan dengan proses dimana siswa dapat menghubungkan kesan khusus atau keterikatan lainnya dengan sebuah rangsangan. Sebagai contoh, siswa mungkin mengingat “caballo” yang berarti “kuda” dengan berpikir tentang seekor kuda yang dapat menarik kereta. Pengkodeaan rangsangan digunakan pada banyak strategi untuk mengingat hubungan berpasangan.
Akhirnya, siswa belajar menghubungkan antara rangsangan yang beraneka ragam. Metode untuk mempertinggi pembelajaran hubungan berpasangan merupakan penelitian yang paling luas dalam semua strategi-strategi mengingat. Beberapa metode-metode dalam pembelajaran seperti materi pelajaran dikembangkan dan diteliti. Ini dikenal dengan alat Bantu ingatan (menghapal), dalam pengertian bahasa Yunani “bantuan terhadap daya ingat” (Higbee, 1979).

Kata Kunci yang Membantu Ingatan. Satu metode penelitian yang banyak digunakan secara luas menggunakan perumpaman dan alat Bantu menghapal untuk membantu pembelajaran hubungan berpasangan adalah metode kata kunci, bermula berkembang untuk pengajaran kosakata bahasa asing tetapi belakangan memasuki banyak wilayah lain (Atkinson, 1975; Hal, 1991; Pressley, 1991). Contoh digunakan lebih awal dengan menggunakan perumpamaan memori ingatan yang hidup, untuk mengingat kata Prancis I'escrime yang diilustrasikan dalam metode kata kunci. Pada kasus ini, kata kunci adalah”scream”. Ini disebut kata kunci karena manimbulkan hubungan antara kata I'escrime dan gambar mental. Ilustrasi lainnya diberikan oleh Atkinson (1975) adalah mempelajari bahasa Spanyol untuk bebek, pato. Sejak pelafalan ini seperti “pot-o”, siswa diperintahkan untuk membayangkan bebek pada sebuah danau dengan sebuah jambangan kecil (a little pot) di kepala. Pada kasus ini, “pot” adalah kata kunci untuk membentuk kata baru. Bahasa Rusia untuk kata gedung, adalah zdanic, pelafalannya “Z dawn'yeh” dapat diingat dengan menggunakan kata kunci “dawn” dengan membayangkan matahari muncul dibelakang gedung dengan sebuah kubah berbentuk bawang pada puncaknya. Atkinson dan Raugh (1975) menggunakan metode ini untuk mengajar siswa 120 daftar kata-kata Rusia selama 3 hari periode. Siswa lainnya diberikan terjemahan bahasa Inggris dari kata rusia dan menyediakan pembelajaran yang mereka harapkan. Pada akhir percobaan siswa yang menggunakan metode kata kunci adalah 72% dari kata-kata, sementara siswa yang lainnya hanya 46%. Hasil ini terjadi berulang kali pada satu waktu, menggunakan bahasa-bahasa yang bervariasi (Pressley et. al., 1982), dengan siswa dari masa pra sekolah sampai orang dewasa. Bagaimana pun, anak kecil rupanya membutuhkan gambar-gambar dari kesan-kesan mental yang dimaksudkan untuk membentuk anak belajar sama-sama dengan anak yang lebih tua membangun kesan mental mereka sendiri (Pressley and Levin, 1978).
Kesan (gambaran) yang digunakan dalam metode kata kunci akan bekerja dengan baik jika gambar yang diberikan berupa gambar hidup dan aktif (Delin, 1969), lebih baik lagi mencakup interaksi. Sebagai contoh, bahasa Jerman untuk ruangan adalah Zimmer (pelafalannya : tsimmer), dapat dihubungkan dengan kata kunci “simmer”.
Sementara banyak penelitian pada strategi-strategi pembelajaran menghafal difokuskan pada pembelajaran kosakata bahasa asing, beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode yang sama dapat digunakan untuk informasi lainnya, memasukkan nama-nama ibukota negara bagian dan perbendaharan kata-kata bahasa Inggris (Levin et. al., 1980; Miller et.al.,1980). Meskipun strategi-strategi telah memberi kesuksesan penuh dalam mengajarkan perbendaharaan kata bahasa asing (khususnya kata benda) pada murid sekolah dasar, mereka masih belum berhasil membantu siswa secara aktual berbicara dalam bahasa asing dengan baik. Bagaimanapun, penelitian yang sedang berlangsung pada aplikasi stretegi pembelajaran hubungan berpasangan menjadi tingkat kemampuan-kemampuan yang luas dan mungkin strategi-strategi tersebut akan membuktikan penggunaannya dalam membantu siswa mempelajari beberapa jenis informasi (See Presley et. al., 1989).

3.3. Pelajaran Berseri dan Mengingat secara Bebas

Pembelajaran berseri (bersambung) adalah mempelajari kenytaan-kenyataan dalam sebuah urutan-urutan khusus. Mempelajari kejadian-kejadian dalam suatu waktu, mengurutkan operasinya dalam pembagian yang panjang atau daya tahan relatif dari mineral adalah contoh-contoh pembelajaran berseri. Pembelajaran mengingat secara bebas adalah pembelajaran dari sebuah daftar bagian-bagian yang dibutuhkan yang tidak diingat, misalnya nama-nama dari sembilan Mahkamah Agung atau 6 ekspor utama dari New Zealand.
Satu hal penting dari mempelajari daftar-daftar baik dalam pembelajaran berseri atau mengingat secara bebas adalah bahwa bagian yang dekat dari permulaan dan akhir dari daftar akan lebih mudah diingat daripada bagian tengah daftar. Sebagai contoh, kita ingin mengajarkan nama-nama bagian yang beraneka ragam dari tubuh menjadi penting untuk memeriksa daftar beberapa kali, mengurutkan dengan berbagai cara dalam penyajian, bagian tubuh yang lainnya akan kelihatan pada tempat yang berbeda pada daftar diwaktu lain.
Untuk beberapa pembelajaran berseri dan mengingat secara bebas, strategi mengingat yang terbaik adalah mangatur daftar yang dipelajari agar lebih berarti, kategori yang mudah diingat. Contohnya, pada toko bahan makanan yang mengatur menu sarapan pagi, makan siang dan makan malam, kemudian lebih jauh merinci kedalam makanan yang khusus.

Metode Loci. Sebuah alat yang membantu ingatan dalam pelajaran berseri digunakan oleh Yunani kuno, penggunaan hubungan perbandingan (perumpamaan) dengan letak sebuah daftar (lihat, Anderson 1980). Pada metode loci, siswa berpikir tentang letak perangkat (perlengkapan) dengan sangat familiar, misalnya ruangan dalam rumah, dan membayangkan satu bagian pada daftar untuk diingat dalam sebuah lokasi yang spesifik. Saat menghubungkan antara ruangan atau tempat lainnya, pelajar dapat mengingat suatu tempat dan isi dari tempat yang dimaksud.
Letak yang sama secara mental dapat “memperjelas” dan digunakan untuk mengingat sebuah daftar yang berbeda. Bagaimana pun, mereka seharusnya selalu digunakan pada urutan yang sama untuk memastikan bahwa semua bagian dari daftar dapat diingat.

Metode Pegword. Metode perumpamaan (perbandingan) lainnya yang digunakan untuk mengurutkan daftar disebut metode Pegword (lihat Paivio, 1971). Untuk menggunakan alat bantu ingatan ini, siswa seharusnya menghafal daftar kata bertingkat yang bersajak dengan angka 1 sampai 10.
Untuk menggunakan metode ini, siswa menciptakan hubungan kesan-kesan mental dengan bagian-bagin dari daftar untuk dipelajari dengan kata bertingkat khusus. Sebagai contoh, pembelajaran tentang urutan presiden Amerika Serikat pertama sampai ke sepuluh. Anda menggambarkan George Washington sedang memakan kue kismis dengan gigi kayunya (satu), John Adams sedang mengikat sepatunya (dua), Thomas Jefferson sedang menggantungkan lututnya dari dahan sebuah pohon (tiga) dan seterusnya.

Strategi Huruf Awal. Satu strategi mengingat yang melibatkan pengaturan kembali informasi adalah mengambil huruf awal (inisial) dari daftar untuk dilafalkan dan lebih memudahkan untuk mengingat kata atau frase. Sebagai contoh, banyak ilmu ukur segitiga yang mempelajari tentang perumpamaan rumpun SOH CAH TOA, dimana huruf-huruf membantu mengingat : Sin = opposite/hypo tenus; Cosine = adjacent/hypo tenuse; tangeut = opposite/adjacent. Kebanyakan strategi huruf awal digunakan untuk mengingat urutan planet-planet dari matahari. Urutan planet yaitu : Mercury, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptune dan Plato. Siswa dapat berpikir tentang sebuah kalimat yang disusun dari huruf pertama dari kata planet secara berurutan : My very educated monkey just served nine pizzas.
Pada model yang sama, singkatan kata membantu mengingat nama-nama pengelompokkan. Strategi huruf awal bisa digunakan untuk membantu siswa mengingat urutan-urutan pelaksanaan pembelajaran, seperti langkah-langkah dalam suatu proses.

Teori ke Praktek
Pengajaran “MURDER”
Strategi-strategi huruf awal untuk mengajarkan strategi dalam belajar telah berkembang untuk mahasiswa yang memiliki kesulitan dalam strategi metacognitive (Dansereau et. al., 1979). Pelopor program ini menggunakan singkatan MURDER untuk membantu siswa mengingat strategi ini. Komponen dari strategi MURDER adalah :
 Mood – memiliki suasan hati yang baik dalam pembelajaran
 Understand (memahami) tujuan dan kondisi dari latihan/tugas. Untuk mengerjakannya, Anda harus mengidentifikasi apa yang tidak Anda pahami
 Recall (mengingat) informasi yang berhubungan dengan tugas-tugas. Menggunakan strategi seperti pengalineaan, perumpamaan dan konsep menganalisa untuk mengembangkan kemampuan mengingat kembali bahan pelajaran
 Detect (menemukan) kelalaian, kesalahan dan cara-cara dalam mengatur informasi. Menggunakan sumber untuk mengatasi kesalahpahaman dan mengidentifikasi kelalaian pada langkah U
 Elaborate (menguraikan) informasi ke dalam sebuah tanggapan yang tepat. Mengembangkan informasi dan menghubungkannya ke dalam materi pelajaran
 Review (melihat kembali) materi dan memusatkan perhatian pada informasi yang tidak dipelajari dengan baik


4. Apa yang Membuat Informasi Lebih Berarti ?

Manusia pada umumnya belajar, khususnya pembelajaran di sekolah, mencakup pemahaman informasi, memasukkan informasi ke dalam pikiran kita sampai mencocokkan kembali dengan rapih dan berurutan, serta menggunakan informasi yang lama untuk membantu menerima pembelajaran yang baru. Kita memilih kemampuan yang terbatas untuk menghafalkan informasi diluar kepala berapa banyak nomor-nomor telepon yang dapat Anda ingat dalam sebulan ? Bagaimanapun. kita dapat menyimpan informasi yang penuh arti dengan lebih mudah. Satu tugas terpenting guru adalah membuat informasi yang lebih berarti kepada siswa, dengan menghadirkan secara jelas pengaturan, menghubungkannya dengan informasi yang sudah ada dipikiran siswa dan meyakinkan bahwa siswa benar-benar memahami konsep-konsep dalam berpikir dan dapat menggunakan dalam situasi-situasi yang baru.

4.1. Pembelajaran di Luar Kepala Lawan Pembelajaran Berarti

Ausabel (1963) membahas tentang perbedaan antara pembelajaran di luar kepala dan pembelajaran yang lebih berarti. Pembelajaran di luar kepala mengacu pada penghafalan kenyatan-kenyatan atau hubungan-hubungan, misalnya daftar perkalian-perkalian, symbol kimia untuk unsure-unsur, kata-kata dalam bahasa asing, atau nama tulang dan otot dari tubuh manusia. Kebanyakan pembelajaran di luar kepala meliputi hubungan yang pada dasarnya berubah-ubah. Sebagai contoh, symbol kimia untuk emas (Au) yang seharusnya Go atau Gd. Bedanya, pembelajaran yang berarti tidak berubah-ubah, dan dihubungkan dengan informasi atau konsep-konsep yang sudah dimiliki pelajar. Sebagai contoh, jika kita mempelajari bahwa perak adalah penghantar listrik yang unggul, informasi ini dihubungkan dengan informasi yang ada tentang perak dan daya hantar listrik. Lebih jauh, hubungan antara “perak” dan “daya hantar listrik” tidak berubah-ubah. Perak sesungguhnya adalah penghantar yang unggul, sementara kita menyatakan prinsip yang sama pada banyak cara atau banyak bahasa, pernyataan yang berarti “perak adalah sebuah penghantar listrik yang unggul” yang tidak dpat diubah-ubah.
Penggunaan pembelajaran di luar kepala. Kita kadang-kadang memperoleh kesan bahwa pengetahuan di luar kepala adalah “tidak baik” pembelajaran berarti “yang terbaik”. Ini tidak sepenuhnya benar. Sebagai contoh, ketika dokter memberitahu bahwa kita mengalami patah tulang kering, kita berharap dokter menjelaskan di luar kepala hubungan antara kata tibia (tulang kering) dan tulang kaki. Perbendaharaan kata dari bahasa asing merupakan masalah penting dalam pengetahuan di luar kepala. William James, dalam buku yang berjudul Talk to Teacher on Psycology (1912), memberikan sebuah contoh dari jenis pembelajaran yang salah.
Seorang teman saya mengunjungi sebuah sekolah, meminta untuk menguji sebuah kelas pada mata pelajaran Geografi. Lihat sekilas pda buku, dia berkata : Andaikan kamu menggali sebuah lubang pada tanah dengan kedalaman 100 kaki, apa yang kamu dapatkan pada bawah tanah – lebih panas atau lebih dingin daripada di atas ? “Tidak ada murid dikelas yang menjawab, Guru berkata : “Saya yakin mereka tahu, tetapi saya kira Anda tidak memberi pertanyan yang jelas. Mari saya coba, “dia berkata : Bagaimana keadaan dari bagian dalam bola bumi ?” dengan segera menerima jawaban dari separuh murid, “Bagian dalam peta bumi sedang berlangsung peleburan api” (James, 1912, P.150).

Jelasnya, siswa dapat mengingat informasi tanpa mengetahui maksud dari informasi tersebut. Informasi tidak bermanfaat bagi mereka karena tidak ada pertalian (hubungan) dengan informasi lainnya yang mereka ketahui.

Pengetahuan yang Tidak Berkembang. Informasi tentang peleburan api yang diingat siswa pada kelas yang dikunjungi oleh teman James adalah contoh yang oleh Bransford et. al., (1986a) dikenal dengan pengetahun yang tidak berkembang. Pengetahuan ini seharusnya dapat dipakai pada situasi yang luas tetapi hanya digunakan pada keadaan yang terbatas. Biasanya, pengatahuan ini memberikan informasi atau keterampilan-keterampilan di sekolah yang tidak dapat dipergunakan dalam kehidupan. Sebagai contoh, Anda mungkin mengetahui orang yang lulusan terbaik pada test bahasa Prancis tetapi tidak dapat berkomunikasi di Paris atau orang yang dapat menyelesaikan permasalahan mencari volume pada kelas matematika tetapi tidak mempunyai ide tentang berapa banyak pasir yang mengisi bak pasir. Banyak masalah dalam kehidupan yang timbul bukan dari kurangnya pengetahuan tetapi ketidakmampuan dalam menggunakan pengetahun yang sudah kita miliki..
Guru dapat membantu siswa mempelajari informasi dengan jalan membuat informasi bermanfat seperti informasi yang lebih berarti kepada mereka. Pengajaran yang efektif membutuhkan sebuah pemahaman tentang bagaimana membuat informasi dapat diterima siswa sehingga mereka dapat menghubungkannya dengan informasi yang lain dan menggunakannya diluar kelas.

4.2. Teori Skema

Sebagai catatan awal, informasi yang lebih berarti tersimpan dalam ingatan jangka panjang dalam jaringan yang dihubungkan dengan fakta-fakta atau konsep-konsep yang disebut skemata (skema).
Prinsip terpenting dalam teori skema adalah bahwa informasi yang disusun kedalam skema yang sudah ada lebih mudah dipahami, dipelajari dan tersimpan lebih lama daripada informasi yang tidak disusun dalam skema yang telah ada (Ausabel, 1968; Anderson dan Bower, 1983; Rumerhart dan Ortony, 1977). Kalimat “Anak sapi dapat berlari segera setelah mereka dilahirkan” adalah sebuah contoh bahwa informasi dapat dengan mudah digabungkan ke dalam skema tentang “Bison” (sejenis sapi di AS)” karena Anda tahu bahwa (1). Bison mengandalkan kecepatan untuk melepaskan diri dari binatang pemangsa, dan (2). Banyak binatang terkenal (seperti seekor kuda) yang juga mengandalkan kecepatan yang dimiliki babi yang dapat berlari dengan cepat. Tanpa pengetahuan yang sebelumnya, “Anak sapi dapat berlari segera setelah mereka dilahirkan” akan lebih sulit untuk memahami secara mental dan dengan mudah dilupakan.
Susunan Pengetahuan. Ini lebih dulu berkembang dengan baik pada skemata yang di atas, dalam susunan yang sama untuk diuraikan dengan pengelompokkan informasi yang spesifik dibawah kategori yang bersifat umum, misalnya : gerakan dari atas ke bawah bagan yang dimulai secara umum tentang hewan hingga yang spesifik (seekor anjing).




























































Banyak informasi yang dapat dihubungkan dengan skema ini, dapat dipelajari dan dimasukkan dengan mudah ke dalam skema daripada informasi yang sedikit dihubungkan dengan bagan atau pembelajaran diluar kepala yang tidak dilampirkan pada bagan.
Satu pemahman penting dalam teori skema bahwa pembelajaran yang penuh arti membutuhkan keterlibatan secara aktif dri pelajar, yang memiliki pengalaman-pengalaman sebelumnya dan pengetahuan untuk memahmi dan menggabungkan informasi yang baru (Andre, 1984). Apa yang Anda pelajari dari pengalaman bergantung pada bagian-bagian basar pada bagan yang Anda gunakan pada pengalaman
.
Pentingnya Latar Belakang Pengetahuan. Satu faktor utama yang menentukan berapa banyak yang dapat Anda pelajari tentang sesuatu adalah berapa yang sudah Anda ketahui dari informasi tersebut. Penelitian yang baru di Jepang oleh Kuhara – Kojimo dan Hatano (1991) menggambarkan hal ini lebih awal. Siswa memikirkan informasi tentang kasti dan musik. Bagi yang banyak mengetahui tentang bola kasti tetapi tidak dengan musik akan belajar lebih banyak tentang kasti; demikian pula sebaliknya, bagi yang banyak mengetahui tentang musik dan sedikit mengenai bola kasti. Pada kenyataannya, latar belakang pengetahuan lebih penting daripada kemampuan pembelajaran secara umum dalam meramalkan berapa banyak siswa yang belajar. Pelajar yang mengetahui dengan baik tentang sebuah materi pelajaran dapat lebih mengembangkan skema-skema untuk menggabungkannya dengan informasi baru. Bagaimanapun. pelajar sering gagal dalam menggunakan pengetahuan mereka sebelumnya untuk membantu mereka mempelajari materi-materi baru.

Tidak ada komentar: